Tuesday 2 July 2013

Dampak Pertambahan Penduduk Terhadap Budaya Dan Agama



   Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.


   Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, transportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.

   Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan dalam penyebaran penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah kependudukan ialah dengan mengadakan transmigrasi. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lainnya. Di Indonesia, umumnya orang-orang yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, Bali yang ditempatkan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dan di bagian Indonesia yang masih jarang penduduk. Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi sangat besar untuk mengembangkan berbagai bidang dengan lahan yang masih luas dan dengan terbukanya peluang memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.

   Dari sinilah, perbedaan dan pengaruh pertambahan penduduk terhadap budaya dan agama terjadi. Dampak tersebut bisa saja positif maupun negatif. Dalam hal positif akan terjadinya akulturasi dan asimilasi kebudayaan serta menciptakan masyarakat yang madani, rukun dan demokratis. Sedangkan hal negatifnya, terjadi perbedaan ras dan agama, terjadinya konflik antar umat beragama, memudarnya budaya dan norma-norma.